1 Petrus 5:1-11 "Gembalakanlah Kawanan Domba Allah" // MTPJ GMIM 17-23 Oktober 2021 // Khotbah GMIM // Renungan Kristen
Gembalakanlah kawanan
domba Allah
5:1Aku menasihatkan para penatua di antara kamu,
aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan
mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada
padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak
Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu
akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya.
5:9Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu
tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang
telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan
melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita
seketika lamanya.
5:11Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya!
Amin.
Renungan…
Menderita adalah suatu hal yang tidak
diinginkan oleh siapapun. Segala upaya dilakukan agar dapat jauh dari
penderitaan. Rasul Petrus menjadikan penderitaan sebagai salah satu topik utama
dalam suratnya kepada para pendatang yang tersebar di provinsi Romawi yakni
Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Bagi Petrus orang yang
menderita karena Kristus adalah orang yang dipenuhi oleh Roh Kemuliaan yaitu
Roh Allah. Tidak dapat disangkal situasi orang percaya di abad pertama
sangatlah sukar dan menderita, masalah yang cukup mencolok penderitaan yang
dialami ialah orang Kristen difitnah dan dinista karena kepercayaan kepada
Kristus.
Petrus menyebut dirinya sebagai teman
penatua dan saksi Kristus. Saksi dari teks aslinya digunakan kata “martun”,
kata ini juga bermakna syahid atau martir. Hal ini berarti Petrus menyebut
dirinya bukan sekedar saksi yang melihat secara langsung pelayanan dan
penderitaan Kristus tapi Petrus menyatakan diri sebagai seorang yang siap mati
bagi Kristus atau martir bagi Kristus. Oleh karena itu Petrus merasa perlu
untuk menasihatkan para penatua. Kata menasihatkan dari teks aslinya “parakaloo”
yang juga berarti menghibur / menguatkan hati. Dari sikap Petrus ini kitab isa melihat
fungsi dari seorang rekan sepelayanan, yakni saling menasihati, saling
menghibur atau juga saling menguatkan hati.
Petrus mengatakan “gembalakanlah
kawanan domba Allah”. Kata “gembalakanlah” dari kata “poimanate” yang juga
diartikan memerintah atau mementingkan. Untuk menemukan terjemahan yang pas
terhadap kata ini maka harus dikaitkan dengan kalimat-kalimat selanjutnya.
Adapun menurut Petrus sikap-sikap hamba Tuhan terhadap domba-domba Allah ialah:
1. Jangan dengan paksa tetapi dengan
sukarela.
2. Jangan mencari keuntungan, tapi
dengan pengabdian diri.
3. Jangan memerintah tapi jadi teladan.
Dari sikap-sikap tersebut maka kata yang
pas sebagai terjemahan “poimanate” ialah gembalakanlah. Seorang gembala
menolong domba-domba bukan karena terpaksa atau desakan karena suatu keadaan, seorang
gembala tidak melayani karena materi atau mencari keuntungan, dan seorang
gembala bertindak tidak memerintah yang bermakna berbuat seolah-olah berkuasa
atas domba Allah. Orang yang melayani dengan benar disebut Petrus akan menerima
mahkota kemuliaan dari Sang Gembala Agung.
Dalam ayat 5 Petrus menasihati
orang-orang muda untuk tunduk terhadap “presbuterion yang artinya lebih tua
atau bisa juga menunjuk pada para penatua. Kehidupan orang percaya baik tua
atau muda harus saling merendahkan. Merendahkan diri berarti menjadikan diri
tidak lebih hebat atau lebih besar dari orang lain, tidak sombong atau
meninggikan diri. Merendahkan diri dibawah tangan TUHAN yang kuat berarti menyadari
keMahaKuasaan Tuhan atas hidup yang dianugerahkan, orang yang demikian akan
ditinggikan TUHAN pada waktunya. Waktu dalam hal ini ialah “Kairos” yang
berarti waktu atau saat yang ditetapkan Tuhan, oleh karena itu dengan
menantikan waktunya Tuhan umat Tuhan diajarkan untuk menyerahkan segala kuatir
kepada Tuhan.
Ayat 8-9 Petrus menasihati supaya
bertindak hati-hati terhadap iblis. Dalam teks aslinya iblis ialah “dabalos’. Kata
ini juga bermakna orang yang suka memfitnah. Banyak anggapan bahwa iblis
meruapakan suatu roh yang tidak terlihat tapi bisa menghasut manusia untuk
berbuat jahat. Tetapi sesungguhnya orang yang suka memfitnah menunjukkan
karakter iblis.
Ayat 10-11 Petrus pada akhirnya
memberi keyakinan bahwa orang percaya akan dilengkapi, diteguhkan, dikuatkan
dan dikokohkan oleh Tuhan Allah Sumber kasih karunia dan yang empunya kuasa.
Firman ini disampaikan Petrus kepada para
penatua di abad pertama untuk menguatkan para penatua agar mereka tetap
memiliki motivasi yang benar dalam pelayanan, dapat senantiasa merendahkan diri
dan tidak terpengaruh terhadap segala fitnahan atau tantangan dalam pelayanan.
Sebagai manusia biasa kita tentu
tidak akan mampu menjalani tugas tanggung jawab pelayanan dengan sempurna tapi
sebagaimana perkataan Petrus bahwa Tuhan Allah sendiri yang akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan hamba-hamba-Nya dalam menjalankan tugas
tanggung jawab. Ingat saat Musa tidak mampu berbicara di hadapan Firaun, saat
Paulus dipenjarakan karena pemberitaan Injil, Tuhanlah yang memberikan
pertolongan kepada setiap hamba-Nya. Demikian pula dengan kita sekalian, saat
kita tidak mampu berbicara di hadapan banyak orang, saat kita tidak mampu
menahan segala fitnahan dan cacian orang lain terhadap kita, saat di mana kita tidak
mampu menguasai keadaan ingatlah Tuhanlah yang akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan hamba-hamba-Nya. Karena itu, rendahkanlah dirimu di
bawah Tangan Tuhan yang kuat agar engkauy ditinggikan-Nya pada waktunya. TUHAN
YESUS memberkati kita sekalian. Amin.
Komentar
Posting Komentar