Matius 4:18-22 "Yesus Memanggil Murid-Murid Yang Pertama" // MTPJ GMIM 12 - 18 September 2021 Tema : Konsekuensi Mengikut Yesus // Renungan Kristen
Matius
4:18-22
“YESUS
MEMANGGIL MURID-MURID YANG PERTAMA”
MTPJ GMIM Edisi 12-18 September 2021
4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, p Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon
yang disebut Petrus, q dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang
menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, r dan kamu akan Kujadikan penjala manusia 1 ." 4:20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan
mengikuti Dia. s 4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua
orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes t saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus,
sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya,
lalu mengikuti Dia. u
PERENUNGAN
FIRMAN MATIUS 4:18-22
Tema : “Konsekuensi
Mengikut Yesus”
Setiap
orang memiliki waktu perjumpaannya sendiri dengan TUHAN, hal ini bisa terjadi
karena didikan yang didapat sejak masa kecil oleh orang tua, tapi bisa juga
seiring berjalan waktu melalui pengaruh lingkungan sekitar, tapi bisa juga seperti
yang dialami Paulus yakni dalam suatu penglihatan. Saudara-saudaraku, kisah
Yesus memanggil murid-murid yang pertama bukanlah kisah yang asing bagi setiap
orang percaya, sebab kisah ini sering diceritakan di Sekolah Minggu. Matius
pemungut cukai, salah satu murid Yesus disebut sebagai penulis Kitab Injil
Matius, diperkirakan ia selesai menulis Kitab ini di tahun 66 Masehi, masa di
mana orang percaya menghadapi tekanan hebat dari kekaisaran Romawi. Matius secara
khusus menulis Injil ini bagi orang percaya dengan latar belakang Yahudi,
karena itu Injil ini pertama kali dicatat dengan menggunakan Bahasa Ibrani tapi
kemudian di terjemahkan dalam Bahasa Yunani. Ketiga penginjil sinoptik yakni
Matius, Markus dan Lukas mencatat hal yang sama tentang Yesus memanggil
murid-murid yang pertama.
Dalam
kitab Matius kisah ini dicatat sesudah Yesus dicobai di padang Gurun. Ayat 18
mencatat bahwa Yesus menyusur danau Galilea yang dalam Lukas dicatat danau
Genesaret yang sering disebut juga danau Tiberias. Tempat ini merupakan tempat
bersejarah bagi kalangan Kristen, Yahudi maupun Islam. Dalam salah satu hadis
Islam yang tersebar menyebut bahwa danau Galilea menjadi tanda akhir zaman
ketika air di danau tersebut berkurang
bahkan sampai kering, maka di saat itu akan muncul dajjal.
Matius
menceritakan bahwa Yesus melihat Simon yang disebut Petrus dan Andreas. Dari terjemahan
aslinya, kata melihat juga dapat diterjemahkan mengetahui, mengenal atau mengerti.
Itu berarti Yesus tidak hanya sekedar melihat Simon dan Andreas, tetapi Yesus
juga mengenal dan mengerti tentang mereka. Disebutkan bahwa mereka bekerja
sebagai penjala ikan atau nelayan. Penjala ikan adalah orang yang bekerja
menangkap ikan dengan cara menebarkan jala ke air, terkadang hasilnya sangat
memuaskan tetapi terkadang juga hasilnya tidak memuaskan. Mereka kadang bekerja
di saat siang dan malam hari, jadi bekerja sebagai nelayan adalah orang yang
siap bekerja kapan saja dan selalu mau menggunakan setiap peluang yang ada.
Yesus
berkata “mari, ikutlah Aku”. Perkataan ini merupakan suatu ajakan atau
panggilan yang bukan sekedar ikut untuk bersama-sama, tetapi makna mendalamnya
ialah ikut Yesus dari belakang. Artinya menuruti Yesus sebagai pokok teladan. Yesus
berfirman “Kujadikan penjala manusia”. Perkataan ini mengandung arti bahwa
Yesus memiliki kuasa untuk menjadikan mereka sebagai pengikut-Nya untuk
mengumpulkan orang-orang agar datang kepada Yesus.
Matius
mencatat bahwa mereka “segera” meninggalkan jalanya. Dari terjemahan aslinya
kata segera memiliki arti “langsung, atau seketika itu juga, bahkan sesaat pun
tidak”. Mereka tidak berbantah, tidak beradu argument tetapi seketika itu juga meninggalkan
jalanya. Meninggalkan jala berarti mereka kini tidak bergantung lagi pada mata
pencarian mereka sebagai penjala ikan, karena mereka bersedia mengikuti Yesus
dengan meninggalkan segala sesuatu.
Hal
yang sama juga dilakukan oleh Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus yang juga
meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Mereka tidak hanya meninggalkan
perahunya, tetapi juga meninggalkan ayah mereka. Tidak ada catatan bahwa
Zebedeus, ayah mereka, melarang mereka untuk mengikut Yesus. Dari hal ini kita
melihat peran penting keluarga dalam mendukung anak-anaknya untuk mengikut
Yesus.
Tidak
mudah untuk mengambil keputusan mengikut Yesus, kita bisa melihat sejak awal
TUHAN memanggil hamba-hamba-Nya untuk mengikuti-Nya selalu ada harga yang harus
harus dibayar.
-
Abraham meninggalkan sanak saudaranya demi
menjwab panggilan Tuhan.
-
Musa meninggalkan zona amannya untuk
menjawab misi ALLAH menyelamatkan Israel.
-
Paulus meninggalkan jabatannya untuk
menjawab penglihatan dari TUHAN.
Demikian
pula dengan Simon Petrus, Andreas, Yakobus serta Yohanes. Mereka meninggalkan
pekerjaan mereka bahkan keluarga mereka untuk menjawab panggilan Yesus. Luar
biasa harga yang harus dibayar untuk mengikut Yesus, tapi inilah misi Mesianis
Allah di dalam Yesus.
Orang
Israel berpengharapan bahwa TUHAN ALLAH akan membangkitkan keturunan raja Daud
dengan kekuatan politis dan militer yang kuat untuk menolong mereka dari perpecahan
dan dari tekanan kekaisaran Romawi. Tetapi Yesus justru hadir dengan membangun misi
keselamatan atau mesianis ALLAH dengan memanggil para nelayan.
Saudaraku,
Yesus tidak hanya sekedar melihat siapa sosok yang akan dipakai-Nya, tetapi Yesus
tahu siapa yang dijadikan-Nya sebagai murid-Nya. Yesus tidak melihat harta dan
jabatan seseorang, Dia juga tidak melihat apakah kita bisa atau tidak, karena
ketika Ia memanggil, ingatlah Ia juga yang akan menjadikan kita artinya Ia
sendiri yang akan melengkapi kita dengan cara-Nya.
Kisah
ini menjadi inspirasi bagi siapa saja yang merasa terpanggil untuk melayani
TUHAN. Tapi kisah ini juga menjadi kritikan bagi setiap orang percaya dalam
pelayanan, apakah kita benar-benar telah menjadi orang yang mengumpulkan umat
TUHAN untuk datang kepada-Nya? Atau justru kitalah yang membuat umat TUHAN
tercerai berai.
Tidak
lama lagi warga GMIM akan memilih pelayan khusus. Kita yang akan memilih, maka
marilah kita memilih bukan karena dasar ikatan saudara, ikatan kerja, kekayaan
dan lain sebagainya. Tapi marilah kita memilih siapa yang benar-benar siap
meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Yesus. Dan jika kita tidak
benar-benar siap meninggalkan segala sesuatu demi pelayanan, maka janganlah
berani kita katakan “saya mau melayani Yesus”. Mungkin kita juga akan
mengatakan “toh di antara hamba-hamba TUHAN banyak juga yang memilih karena
keterikatan keluarga, pekerjaan dan lain-lain”… saudaraku, ingatlah,
pertanggung jawaban iman bukanlah pertanggung jawaban organisasi atau kelompok
tertentu, tetapi masing-masing kita bertanggung jawab sendiri atas iman kita.
TUHAN YESUS memberkati dan menolong kita semua. Amin.
CATATAN EKSPOSISI MATIUS 4:18-11 (Latar Belakang, Kajian Teks Yunani, Makna Teologi) |
PENDAHULUAN
Ketiga
penulis Injil Sinoptik sama-sama menulis kisah tentang pemanggilan Yesus
terhadap murid-murid pertama. Matius sendiri selesai menulis Kitab ini kurang
lebih di tahun 66 Masehi, di masa itu umat Kristen sendiri sementara dalam tekanan
kekaisaran Romawi. Matius sebenarnya mengkhususkan tulisannya kepada orang
percaya dari kalangan bangsa Yahudi, karena itu tulisan Injil Matius ini
awalnya ditulis dari Bahasa Ibrani yang kemudian diterjemahkan ke Bahasa Yunani.
Tetapi secara umum Kitab ini tentu ditujukan kepada semua orang percaya dari
berbagai kalangan termasuk bagi semua pembaca masa kini.
Isi
dalam Kitab Matius ini sendiri membawa pesan Mesianis bahwa Yesus benar-benar
Anak Allah, Dialah Juruselamat yang dinantikan oleh bangsa Israel.
TAFSIRAN
Ayat
18 : Galilea bukanlah daerah yang asing dalam
pelayanan Yesus Kristus, Galilea yang juga disebut Genesaret sering disebut
dalam Kitab Perjanjian Baru karena pekerjaan Yesus terjadi di Galilea. Galilea
merupakan suatu wilayah di Israel yang sangat luas. Ternyata dalam salah satu
hadis Islam yang tersebar disebutkan danau Galilea atau danau Genesaret yang disebut
juga danau Tiberias akan menjadi tanda akhir zaman ketika air di danau tersebut
berkurang bahkan sampai kering, sebab di sanalah akan keluar dajjal. Danau ini
menjadi tempat bersejarah baik bagi umat Kristen, Yahudi dan Islam.
Matius
mencatat bahwa Yesus “melihat” dua orang bersaudara yakni Simon yang disebut
Petrus dan Andreas saudaranya. Kata “melihat” diterjemahkan dari kata “eiden”
asal katanya “eido” yang didefinisikan melihat, mengenal, mengetahui atau
mengerti. Hal ini berarti Yesus tidak sekedar melihat Simon dan Andreas, tetapi
Yesus juga mengenal, mengetahui dan mengerti tentang Simon dan Andreas.
Disebutkan
bahwa keduanya bekerja sebagai penjala ikan, yang berarti orang yang menangkap
ikan dengan jarring dengan cara menebarkan jala ke air.
Orang
yang bekerja sebagai penjala ikan adalah orang yang berorientasi pada laut atau
danau. Mereka adalah orang-orang yang bisa bekerja di saat siang maupun malam
hari. Oleh karena itu nelayan merupakan gambaran dari orang yang siap bekerja
kapan saja, sebab mereka pasti akan menggunakan setiap peluang waktu yang ada
untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Nelayan juga bukanlah kaum bangsawan,
tetapi Yesus memilih murid-murid pertama dari golongan nelayan, padahal orang
Israel mengharapkan seorang Mesias dari keturunan Raja Daud, yang memiliki
kekuatan politis / militer untuk menolong mereka dari kekaisaran Romawi. Tetapi
justru Yesus sedang membangun Kerajaan Mesianis dengan memanggil kaum nelayan.
Hal
ini menunjukkan Yesus tidak membutuhkan kekuatan politis untuk menyelamatkan
umat-Nya, sebab Yesus mengenal siapa orang yang akan dipilih-Nya.
Ayat
19 : Yesus berkata “mari”, diterjemahkan
dari kata “deute” sebagai suatu keterangan ajakan atau panggilan yang menunjukkan
hal pemanggilan terjadi atas inisiatif TUHAN. “Ikutlah Aku”, diterjemahkan dari
kata “opiso mou” yang berarti “mengikut Yesus dari belakang”. Hal ini berarti
bukan saja sekedar ikut untuk bersama Yesus, tetapi berarti meniru atau menuruti
orang yang berjalan di depan sebagai Pemimpin, seperti murid yang sedang menuruti
Gurunya. Itu berarti Yesus sedang mengajak Simon dan Andreas untuk meniru Dia
atau menjadikan mereka murid-Nya.
Simon
dan Andreas yang adalah penjala ikan disebut akan “Kujadikan penjala manusia”. Kata
“Kujadikan” diterjemahkan dari kata “Poisoo” yang diterjemahkan “Kuperbuat, Kujadikan
atau Kulakukan”. Kata ini memiliki makna bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menjadikan
mereka sebagai penjala manusia. Penyebutan penjala manusia bermakna mereka akan
mengumpulkan setiap orang dengan tujuan untuk membawa mereka kepada Yesus.
Ayat
20 : Matius mencatat mereka pun “segera
meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus. Kata “Segera” diterjemahkan dari kata “Eutheoos”
yang merupakan keterangan yakni “langsung, segera atau seketika itu juga bahkan
sesaat pun tidak”. Hal ini menunjukkan tidak ada perbantahan atau menunda waktu
karena mereka seketika itu juga mengikuti Yesus. Perhatikan catatan di sini
ketika mereka mengikut Yesus mereka disebut “meninggalkan jalanya” dari teks
Yunaninya “ephentes ta diktua”. Padahal jala merupakan alat yang mereka gunakan
sebagai sumber mata pencaharian mereka. Tetapi justru mereka tidak merasa ragu
atau pun berbantah untuk melepaskan jala itu, sungguh suatu sikap yang tegas
melepaskan apa yang berharga demi mengikut Yesus.
Ayat
21-22 : Yesus
kemudian melihat Yakobus dan Yohanes bersama ayah mereka Zebedeus. Kata memanggil
dari kata “ekalesen” yang juga diartikan “mengundang, menyebut atau
mengumpulkan”. Respond yang sama juga dilakukan mereka yakni meninggalkan
pekerjaan mereka, tapi kali ini mereka juga meninggalkan keluarga mereka dalam
hal ini ayah mereka. Tapi kita juga melihat dalam hal ini ayah mereka yakni
Zebedus tidak mencegah mereka untuk mengikut Yesus. Kita bisa melihat peran
keluarga yang begitu penting, ketika ayah mereka terkesan mengizinkan anak-anaknya
mengikut Yesus.
MAKNA TEOLOGI
Mengikut Yesus memiliki konsekuensi yang
berat, bahwa mereka harus meninggalkan apa yang menjadi kebanggaan bahkan
kesayangan mereka entahkah barang yang istimewa, pekerjaan yang merupakan
sumber mata pencaharian, bahkan keluarga sekalipun. Kisah ini diharapkan dapat
membawa inspirasi sekaligus mengkoreksi setiap orang percaya bahwa mengikut Yesus
tidak dengan mengandalkan harta dan pekerjaan kita, sebab justru menjadi murid
Kristus berarti mengosongkan diri dari segala yang kita andalkan dan
benar-benar menuruti segala apa yang TUHAN kehendaki.
Sudah
menjadi tugas setiap murid Kristus untuk membawa sebanyak-banyaknya orang untuk datang kepada Kristus.
Apakah
kita sebagai murid Yesus telah menjala sebanyak-banyaknya umat kepada TUHAN,
atau justru kita yang menjadi orang yang mencerai-beraikan umat TUHAN? Komitmen
yang konsisten harus dilakukan dengan tepat dan diterapkan secara terus menerus.
Kita
bisa melihat contoh:
- Abraham, meninggalkan keluarga dan kampung
halamannya untuk menjawab panggilan TUHAN.
- Musa, meninggalkan kenyamanan-Nya demi menjalankan
misi Allah untuk menyelamatkan Israel.
- Paulus, meninggalkan jabatannya untuk
pemberitaan Injil
Saat ini, jika TUHAN meminta kita untuk memanggil kita meninggalkan barang istimewa, pekerjaan kita ataupun orang yang kita sayangi demi menjadi penjala manusia, bersediakah kita? Pada kenyataannya kita sering melihat, justru banyak orang meninggalkan Yesus demi harta, takhta serta kekasih hati. Sebagai umat TUHAN, mari kita bijak dalam mengikuti Yesus.
Tinggal menghitung hari maka warga GMIM akan memilih Pelayan Khusus untuk periode yang baru, maka mari kita pilih pelayan khusus yang bersedia meninggalkan apa saja demi pelayanan. Kita memilih bukan karena keterikatan saudara, pengaruh harta dan lain sebagainya, sebab kita bertanggung jawab pada TUHAN, bukan pada manusia. Jika ada di antara kita yang mengatakan, toh banyak hamba TUHAN juga yang melakukan hal yang sama, yakni memilih karena ada keterikatan sesuatu, ingat: masing-masing kita memiliki pertanggung jawabannya sendiri, kerjakanlah apa yang menjadi bagiannya kita. TUHAN YESUS menolong dan memberkati. Amin.
Komentar
Posting Komentar