1 Tesalonika 5:12-22 "Nasihat-Nasihat" Renungan Kristen Edisi 10 - 16 Juli 2021

 Amsal 19:20 tertulis “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan,
supaya engkau menjadi bijak di masa depan”

1 Tesalonika 5:12-22

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasihat berarti ajaran atau pelajaran yang baik dalam bentuk teguran, petunjuk ataupun peringatan. Biasanya nasihat ini diberikan oleh orang yang lebih tua, atau orang yang dianggap lebih ahli dalam bidang tertentu. Dalam 1 Tesalonika 5:12-22 Paulus memberikan nasihat-nasihat bagi jemaat di Tesalonika. Siapakah Paulus bagi Jemaat yang ada di Tesalonika?

Dalam Kisah Para Rasul pasal 17:1-9, diceritakan bahwa Paulus dan Silas dalam perjalanan penginjilan dan tiba di Tesalonika. Di Tesalonbika Paulus melihat ada rumah ibadat orang Yahudi, dan di sana Paulus memberitakan tentang bagian-bagian dari Kitab Suci bahkan terutama tentang Mesias yakni Yesus. Banyak orang yang menjadi percaya serta bergabung dengan mereka baik dari kalangan Yahudi maupun Yunani. Tetapi ternyata banyak juga dari kalangan orang Yahudi yang menjadi iri dan membuat keributan untuk membawa Paulus dan Silas kepada sidang rakyat. Oleh karena itu Paulus dan Silas dengan terpaksa menyingkir dari Tesalonika. Dalam 1 Tesalonika 3:2 Paulus mencatat bahwa mereke kemudian mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati jemaat di Tesalonika. Dan ternyata saat Timotius kembali dari Tesalonika ia menyampaikan kabar gembira tentang iman dan kasih yang baik yang boleh ditunjukkan oleh jemaat Tesalonika (1 Tes. 3:6).

Surat ini cukup unik, sebab tergambar jelas mengenai realita jemaat, yakni:

ü  Di masa itu iman jemaat belum dewasa tetapi mereka dengan penuh semangat hidup dalam Injil Yesus Kristus yang diberitakan Paulus dan Timotius.

ü  Keberadaan Paulus sebagai hamba Allah yang sekalipun saling berjauhan dengan jemaat namun senantiasa memperhatikan kehidupan jemaat bukan hanya dari segi iman tapi juga dari segi cara hidup jemaat yang ada di Tesalonika termasuk kehidupan dengan sesama.

Kitab ini ditulis pada tahun 50an SM, termasuk sebagai salah satu Kitab tertua dalam Perjanjian Barul. Adapun tujuan Paulus menulis Surat Penggembalaan ini kepada Jemaat Tesalonika ialah karena: Paulus memuji iman jemaat yang begitu penuh semangat; serta Paulus mengajarkan jemaat tentang bagaimana hidup kudus dan kesalehan hidup.

Dalam 1 Tesalonika 5:12-22 Paulus secara khusus menasihati jemaat tentang bagaimana sikap hidup berjemaat. Saya membagi tujuan nasihat ini ke dalam tiga bagian:

1.       Yang pertama, ayat 12-13 nasihat untuk sikap jemaat terhadap para hamba TUHAN.

2.       Yang kedua, ayat 13 bagian akhir sampai ayat 15 nasihat untuk sikap jemaat terhaap sesama mereka.

3.       Yang ketiga, ayat 17-22 nasihat terhadap pribadi jemaat itu sendiri.

 

Ø  SIKAP JEMAAT TERHADAP PARA HAMBA TUHAN (Ayat 12-13 awal)

Rasul memandang tugas seorang pemimpin Jemaat bukanlah tugas yang mudah, karena ia sendiri telah merasakan bagaimana penolakan banyak orang terhadap dirinya dalam pelayanan Injil. Oleh karena itu Rasul Paulus Paulus masihati Jemaat di Tesalonika untuk menghormati hamba-hamba TUHAN yang bertujuan untuk memimpin dan menegor mereka dalam TUHAN.  Banyaklah resiko yang harus ditanggung oleh orang yang memberitakan Injil. Contohnya Yohanes yang menegor Herodes, maka resikonya ialah nyawa Yohanes.

Kata “menghormati” dalam ayat 12 diterjemahkan dari Bahasa Yunani “eidenai” yang asal katanya “eido” berarti mengenali / memberikan perhatian. Sedangkan kata “nouthetountas” yang berarti menegor atau menasihatil. Sikap menghormati adalah suatu tindakan merendahkan diri tetapi juga dalam hal ini adalah suatu tindakan yang tidak melupakan perbuatan baik orang lain. Selain menghormati, jemaat juga diajak untuk menjunjung dalam kasih pekerjaan para hamba TUHAN. Menjunjung dalam Bahasa Yunani diterjemahkan dari kata “hegeisthai” yang disamakan arti dengan menganggap atau dalam versi King James disebut “to esteem” yang berarti “untuk menghargai”.

 

Ø  SIKAP JEMAAT TERHADAP SESAMA (13 Akhir – 15)

Selain itu, Rasul Paulus juga menasihati jemaat Tesalonika untuk menjaga hubungan baik dengan sesama. Sikap hidup dengan sesama itu tertuang dalam ayat 13 bagian akhir sampai ayat 15, yakni:

ü  Hidup damai seorang dengan yang lain. Damai disama artikan dengan senang, sukacita, Bahagia, tidak ada perpecahan dengan orang lain.

ü  Tegorlah mereka yang hidup tidak tertib (KJV: warn those who are unruly yang diterjemahkan memperingatkan mereka yang tidak patuh).

ü  Hiburlah mereka yang tawar hati (KJV: comfort the fainthearted yang diterjemahkan menghibur yang lemah hati)

ü  Belalah mereka yang lemah (KJV: Uphold the weak yang diterjemahkan topanglah yang lemah).

ü  Sabarlah terhadap semua orang.

ü  Jangan membalas yang jahat dengan yang jahat. Kalimat ini mengingatkan kita kepada perkataan Yesus dalam Matius 5:39 “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.

ü  Usahakanlah senantiasa yang baik terhadap semua orang.

 

Ø  SIKAP JEMAAT TERHADAP DIRI PRIBADI (16-22)

Selanjutnya, Paulus juga menasihati mereka dengan memperhatikan kehidupan pribadi mereka yakni:

ü  Bersukacitalah senantiasa. Kata bersukacita dalam Bahasa Indonesia sama artinya dengan bergemberilaha, berbahagialah atau bersenanglah. Dalam Bahasa Yunani sukacita diterjemahkan dari kata “khairete” yang suku katanya “khara” berkenaan dengan kata “kharis” yang berarti anugerah atau rahmat. Itu berarti orang yang bersukacita adalah orang yang menyadari bahwa dia adalah orang yang dianugerahi / dirahmati sehingga ia akan mampu bersukacita dalam segala keadaan.

ü  Tetaplah berdoa. Doa sering disebut sebagai nafas hidup orang percaya, atau cara untuk membangun hubungan dengan TUHAN, itu berarti orang yang tetap berdoa adalah orang yang selalu mau membangun hubungan dengan TUHAN.

ü  Jangan padamkan Roh. Kalimat ini begitu penting. Roh dari kata Pneuma yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris ialah Spirit artinya Kuasa. Kita teringat dengan peristiwa pencurahan Roh Kudus kepada murud-murid Yesus. Roh inilah yang memampukan murid-murid untuk berani tampil di depan banyak orang menyampaikan Injil Kebenaran Yesus Kristus, Roh ini juga yang membuat para murid mampu melakukan banyak hal bahkan hal-hal yang dianggap mustahil sekalipun. Oleh karena itu Roh itu tidak boleh padam, sebab jika Roh padam berarti tidak ada kuasa yang akan memampukan umat TUHAN untuk bertindak dengan benar.

ü  Jangan anggap rendah nubuat-nubuat. Nubuat adalah penyataan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, hal ini tidak dapat disamakan dengan ramalan, sebab nubuat adalah penyataan yang dinyatakan oleh Roh Kudus itu sendiri bukan atas dasar pemikiran manusia.

ü  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

ü  Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

 

Apa yang dapat menjadi pesan Firman bagi kita di masa kini?

Seorang hamba yang benar-benar memperhatikan jemaatnya tidak hanya bertugas menafsirkan Injil Kebenaran Firman TUHAN, tetapi juga dapat menjaga citra hidup dari jemaat tersebut. Itulah yang dilakukan Paulus kepada Jemaat yang ada di Tesalonika. Pesan Firman Tuhan yang disampaikan Paulus khususnya dalam 1 Tesalonika 5:12-22 ini juga mengingatkan kita akan banyak hal:

Yang pertama catatan-catatan ini mengingatkan kita untuk menghormati mereka yang bertugas sebagai pemimpin dalam jemaat sebab mereka disebut Paulus sebagai “yang memimpin dalam TUHAN dan yang menegor kamu”, artinya mereka memimpin jemaat untuk tidak jauh dari TUHAN.

Yang kedua, para pembaca diingatkan untuk selalu menerapkan kasih terhadap semua orang dengan poin-poin yang kita baca dari ayat 13 bagian akhir sampai ayat 15.

Yang ketiga, para pembaca diingatkan untuk selalu memperhatikan hidup secara pribadi terutama tentang apa yang menjadi kehendak ALLAH dalam hidup setiap orang. Cara kita untuk menunjukkan bahwa kita adalah umat yang bersyukur tak selamanya tentang pesta pora. Tapi cara kita membangun hidup dengan benar adalah mensyukurinya dalam sikap hidup yang benar di hadapan TUHAN.

Semua hal yang disampaikan Paulus adalah suatu bentuk nasihat bagi seluruh jemaat termasuk kita sekalian, nasihat-nasihat itu bertujuan untuk mengatur nilai-nilai sikap atau etika setiap orang percaya dalam bersikap.

Dalam Amsal 19:20 tertulis “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan”. TUHAN YESUS menolong dan memberkati kita sekalian. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukas 17:11-19 "Kesepuluh Orang Kusta" Renungan GMIM Edisi 4 - 10 Juli 2021

Renungan Roma 2:1-16

Matius 16:13-20 "Pengakuan Petrus" // MTPJ GMIM 26 September - 2 Oktober 2021 // Khotbah GMIM // Renungan Kristen