Keluaran 2:11-22 "Musa membela bangsanya ia lari ke tanah Midian" // Renungan GMIM 8 - 15 Agustus 2021

 

Renungan GMIM 8 – 15 Agustus 2021

 


Keluaran 2:11-22

Musa membela bangsanya

Ia lari ke tanah Midian

2:11 Pada waktu itu, ketika Musa 1  telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya n  untuk melihat kerja paksa o  mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. 2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu 2 , dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. 2:13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu? p 2:14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? q  Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan." 2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh r  Musa. Tetapi Musa melarikan diri s  dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian 3 , t  lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. 2:16 Adapun imam di Midian u  itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air v  dan mengisi palungan-palungan w  untuk memberi minum kambing domba ayahnya. 2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong x  mereka dan memberi minum kambing domba y  mereka. 2:18 Ketika mereka sampai kepada Rehuel, z  ayah mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?" 2:19 Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba." 2:20 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan. a 2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, b  anaknya, kepada Musa. 2:22 Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, c  sebab katanya: "Aku telah menjadi seorang pendatang d  di negeri asing."

 

Saudaraku, pernahkah engkau menolong orang lain tapi pada akhirnya engkau tidak dihargai? Seperti istilah yang mengatakan “air susu dibalas air tubah”. Hal ini juga dialami oleh Musa Ketika ia menolong rekan sebangsanya.

Musa adalah seorang laki-laki dari kaum Lewi, Ketika ia lahir nyawanya terancam oleh pembunuhan terhadap semua anak laki-laki Israel. Tetapi oleh pertolongan TUHAN Musa diselamatkan bahkan menjadi anak angkat Puteri Firaun. Dalam kitab Keluaran Pasal 2:11-22 menceritakan betapa besar sikap patriotisme yang ditunjukkan Musa terhadap kaum sebangsanya. Dalam ayat 11 dituliskan bahwa Musa melihat Israel diharuskan olek melakukan kerja paksa atau dalam Bahasa lain disebut rodi, hal ini terjadi karena di masa itu Israel menjadi budak di Mesir. Melihat kekerasan terjadi hampir disetiap waktu tentu membentuk mental yang keras terhadap karakter Musa. Amarah yang tidak dikuasai menimbulkan sikap yang lebih brutal lagi, nampaknya itulah yang sedang dialami oleh Musa.

Musa marah terhadap orang-orang Mesir ketika mereka melakukan kekerasan terhadap orang-orang Mesir. Kemarahan itu membuat Musa dengan diam-diam membunuh seorang Mesir yang menyiksa orang Israel. Membunuh adalah suatu tindakan yang tidak dibenarkan, bahkan dalam hukum keenam dari antara sepuluh perintah TUHAN dikatakan “JANGAN MEMBUNUH”. Ketika membunuh pasti akan menimbulkan dendam baru dan rasa takut yang membayang-bayangi.

Dalam ayat 12 Musa justru melihat suatu kekerasan lainnya, tapi kali ini itdak datang dari bangsa Mesir terhadap orang Israel, tetapi justru kekerasan di antara orang Israel itu sendiri. Jiwa kecintaan Musa terhadap bangsanya kembali muncul Ketika ia melihat hal tersebut dan kemudian Musa menegor mereka. Tapi apa yang Musa dapatkan? Orang Israel justru tidak menghargai Musa dengan mengatakan “siapakah yang mengangkat engkau sebagai hakim atas kami? Apakah engkau hendak membunuh seperti yang dilakukan terhadap orang Mesir itu? Musa melakukan kejahatan dengan tujuan untuk membela bangsanya, tapi justru tindakannya dijadikan sebagai suatu ancaman orang Israel terhadap Musa. Musa tidak dihargai oleh bangsanya sendiri.

Ketika mengetahui bahwa tindakannya telah diketahui oleh orang lain, membuat Musa menjadi takut sebab Firaun juga telah berikhtiar untuk membunuh Musa.

Dalam pelariannya Musa tiba di tanah Midian, dan Musa tetap menunjukkan pertolongan terhadap kaum yang lemah. Dalam hal ini Musa berjumpa dengan beberapa perempuan yang sedang menggembalakan kambing domba ayah mereka. Para perempuan ini tidak dapat memberi minum kambing domba mereka sebab ada gembala-gembala lain yang juga menguasai daerah tersebut. Kaum perempuan tersebut dalam situasi itu adalah kaum yang lemah dan membutuhkan pertolongan.

Musa telah memiliki pengalaman menolong orang tapi tidak dihargai, tapi hal itu tidak menghalangi niatnya untuk kembali menolong orang lain. Musa tidak mengenal siapa para perempuan tersebut, tetapi Musa menolong mereka dengan memberi minum bagi kambing domba mereka yang membuat para perempuan itu dengan cepat dapat mengerjakan tugas mereka. Pada akhirnya Ketika hal itu didengar ayah para perempuan tersebut yang Bernama Rehuellah atau Yitro, maka Musa justru disambut dengan hangat, Musa diberi makan, diterima dengan baik, bahkan menjadi anggota keluarga Yitro dengan memberikan Zipora salah satu anak Yitro menjadi isteri Musa. Rehuellah adalah seorang imam di Midian, meskipun tidak jelas imam bagi “allah” mana yang disembah olehnya. Sebab bangsa Midian sendiri memang adalah bagian dari keturunan Abraham dari isterinya yang bernama Ketura. Tetapi justru mereka tidak menyembah TUHAN ALLAH Abraham, karena di tanah Midian sendiri menyembah banyak dewa. Tetapi setidaknya kita dapat melihat kebaikan Musa direspon dengan baik pula oleh Rehuellah.

Dari kisah Musa ini kita dapat melihat dua macam respon yang didapatkan oleh Musa dari sikapnya yang memberi pertolongan bagi orang lain:

1.      Musa menolong orang yang ia kenal, yakni bangsanya sendiri yakni Israel. Tetapi justru ia tidak dihargai.

2.      Musa menolong orang yang tidak ia kenal, yakni anak-anak Rehuellah, orang-orang yang tidak sebangsa dengannya, tetapi justru dihargai dengan baik bahkan diterima sebagai bagian dari keluarga.

Saudara-saudara menolong orang juga dilakukan oleh Yesus, ia juga diterima tapi juga ditolak oleh banyak orang. Tetapi Yesus tetap memberikan pertolongan bagi banyak orang bahkan mengorbankan nyawanya.

Saudara-saudara, menolong orang dengan kasih bukan dengan kekerasan adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya. Setiap perbuatan baik terkadang akan diterima dengan baik tapi tak jarang juga mendapat penolakan.  Sikap patriotism Musa terhadap bangsanya adalah menunjukkan betapa ia mencintai bangsanya sendiri.

Mengutip ungkapan Soekarno “Perjuanganku lebih mudah karena mengusur penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit  karena melawan bangsamu sendiri”.

Saudara-saudara, jika pertolongan yang engkau lakukan satu kali tidak dihargai, berusahalah menolong untuk kedua kalinya. Jika tetap tidak dihargai, teruslah berusaha menolong, sebab sekalipun dunia tidak menghargai pertolongan yang engkau lakukan, TUHAN pasti memperhatikan semuanya itu dan TUHAN tidak akan menutup mata untuk semua kebaikan itu.

TUHAN YESUS menolong kita sekalian. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukas 17:11-19 "Kesepuluh Orang Kusta" Renungan GMIM Edisi 4 - 10 Juli 2021

Renungan Roma 2:1-16

Matius 16:13-20 "Pengakuan Petrus" // MTPJ GMIM 26 September - 2 Oktober 2021 // Khotbah GMIM // Renungan Kristen