Lukas 24:13-35 // mtpj gmim 22 mei - 28 mei 2022
MTPJ GMIM Minggu, 22 – 28 Mei 2022
LUKAS 24:13-35 “YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI JALAN KE EMAUS”
RENUNGAN
Latar Belakang Teks: Kehilangan orang yang sangat dikasihi bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterima, apalagi jika orang tersebut merupakan sosok yang sangat menjadi andalan dalam kehidupan pribadi dan menjadi satu-satunya tumpuan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Mungkin inilah hal yang tepat untuk menggambarkan keadaan yang sedang dialami oleh murid-murid Yesus, dan dua di antaranya yakni Kleopas dan sahabatnya juga mengalami hal yang sama. Mereka mengadakan perjalanan di hari yang sama ketika mereka mendengar kabar bahwa mayat Yesus tidak ada di kubur dan malaikat TUHAN telah menampakkan diri kepada beberapa perempuan serta mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Mereka mengadakan perjalanan ke Emaus yang berjarak 7 mil dari Yerusalem. 1 mil samadengan 1,5km, itu berarti 7 mil samadengan 10,5km. Tapi sebenarnya dari teks Yunani menyebut jarak “stadioun exhkonta” yang berarti 60 kali lipat dari Panjang arena 185m, artinya 60 kali 185m samadengan 11,1km.
Tafsiran Teks:
Yesus menjumpai kedua murid-Nya yang sedang dalam perjalanan dan dalam perjalanan itu kedua murid-Nya sedang membahas tentang apa yang terjadi dengan Sang Guru mereka yakni Yesus itu sendiri. Tapi sayangnya kedua murid Yesus tidak dapat mengenali Yesus dalam perjalanan itu, dalam Luk.24:16 menyebut “ada yang menghalangi mata mereka”. Menghalangi diterjemahkan dari kata “ekratounto”, namun sebenarnya kata ini lebih berarti ditangkap, menangkap atau dipegang bahkan dalam King James Version diterjemahkan “But their eyes were holden that they should not know him” yang berarti “tetapi mata mereka ditahan bahwa mereka seharusnya tidak mengenalnya”, mungkin terjemahan ini lebih tepat. Jadi seakan ada sesuatu yang menangkap mata mereka yang membuat mereka tidak mampu mengenal Yesus.
Yesus mempertanyakan apa yang sedang mereka bicarakan. Kleopas justru menganggap Yesus sebagai orang asing yang tidak tahu kisah tentang apa yang dialami Yesus. Dan jawaban Kleopas juga berkembang dengan keyakinannya tentang siapa sosok Yesus. Baginya Yesus orang Nazaret itu adalah 1). Seorang nabi yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa. 2) Yesus adalah seorang yang dihukum mati disalib. 3). Yesus adalah yang diharapkan menjadi seorang Pembebas bagi bangsa Israel (Sebab bangsa Israel mengharapkan bahwa mereka akan terbebas dari kekuasaan kaisar Romawi yang saat itu menjadi penguasa atas mereka). 4) Mereka telah mendengar kabar bahwa Yesus hidup dan beberapa teman mereka telah pergi ke kubur tetapi Yesus tidak ada (Bagian ini menunjukkan bahwa mereka mengharapkan bukti bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit dengan mau melihat Yesus secara langsung). Dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua murid Yesus itu mengenal Sosok Yesus sebatas nabi dan “sebatas harapan” bahwa Yesus adalah Pembebas / Penebus. Mereka tidak betul-betul memahami bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah Mesias.
Jawaban Yesus: Yesus menilai kedua murid itu sebagai orang yang lamban hatinya. Yesus menjawab kesedihan dua murid-Nya itu dengan dua cara: 1) Yesus menjelaskan atau berusaha membuat murid-murid-Nya paham berdasarkan kesaksian Kitab Suci. 2) Yesus memperkenalkan diri-Nya dengan menunjukkan sikap yang seperti yang Ia lakukan pada waktu perjamuan malam yang dalam Luk.22:19 Yesus menyebutnya sebagai suatu peringatan akan Yesus. Di saat itulah mata mereka terbuka dan mereka mengenal Yesus. Mereka yang baru tiba di Emaus kemudian bangun dan kembali ke Yerusalem serta menjumpai kesebelas murid Yesus. Kesebelas murid Yesus menceritakan bahwa Simon telah berjumpa dengan Yesus, demikian pula kedua murid itu menceritakan perjumpaan mereka dengan Yesus.
Makna Teologis:
Sikap kedua murid Yesus menunjukkan:
1. Tidak selamanya orang yang selalu bersama Yesus, betul-betul mengenal Yesus dan mengimani-Nya sebagai Mesias, sebab ketika peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus terjadi, kedua murid Yesus justru bersedih bahkan kesedihan mereka membuat mereka tidak mampu mengenal Yesus.
2. Yesus bersedia mendekati bahkan mau berjalan bersama-sama orang-orang yang merindukan kehadiran-Nya. Jika saja kedua murid Yesus membiarkan Yesus meneruskan perjalanan-Nya, maka kedua murid Yesus mungkin tetap tidak akan mengenal Yesus, tapi karena mereka mendesak Yesus dan memberi kesempatan Yesus ada bersama mereka, maka Yesus memperkenalkan diri kepada mereka dengan cara-Nya.
3. Seorang yang mengerti Firman TUHAN akan menilai penderitaan yang daripada TUHAN merupakan bagian untuk masuk dalam kemuliaan TUHAN.
4. Berita kebenaran tentang Yesus harus terus diceritakan kepada semua orang.
Komentar
Posting Komentar