Keluaran 18:1-12 ""Yitro Mengunjungi Musa"// MTPJ GMIM 13 OKTOBER - 19 OKTOBER 2024

 

Tema Bulanan        : “Peranan Keluarga Dlam Gereja Dan Masyarakat”

Tema Mingguan     : “Terpujilah Tuhan yang telah menyelamatkan”

Keluaran 18:1-12    Yitro Mengunjungi Musa

Shallom… 

Terpujilah Tuhan Allah Sumber segala berkat yang memberkati kita semua. Kita semua percaya bahwa setiap orang percaya adalah anggota keluarga Allah. Keluarga merupakan suatu komunitas yang sangat penting dan berpengaruh bagi kita. Dalam kehidupan kita sering kita jumpai ada orang tua yang suka ikut campur dengan masalah rumah tangga anak-anaknya namun sayangnya bukannya menyelesaikan masalah malah menambah masalah. Tetapi ada juga anak-anak yang tidak mau mendengarkan nasihat orangtua apalagi jika itu menyangkut rumah tangga pribadi. Padahal sesungguhnya keduanya bisa berjalan Bersama Ketika ada saling support dan saling menghargai terhadap kepedulian dan Batasan di antara orang tua dan anak.

Tetapi belajar dari Yitro dan Musa kita melihat bahwa mereka sama-sama memberikan keteladanan pentingnya hubungan keluarga itu untuk selalu dekat agar dapat menghadapi masalah itu Bersama-sama.

Mari kita lihat apa yang bisa kita teladani dari sikap YITRO

Yitro adalah imam di Midian, dalam Keluaran 2 mencatat bahwa ia memiliki 7 orang anak perempuan, dan anak-anak perempuannya membantu menggembalakan ternak yang ada. Namun suatu Ketika ternak mereka diganggu dan Musa yang sedang dalam pelarian dari Mesir membantu mereka untuk mengatasi masalah tersebut yang pada akhirnya Musa tinggal Bersama keluarga Yitro. Bahkan dalam Keluaran 2:21 disebutkan bahwa Yitro memberikan Rehuellah Zipora menjadi isteri Musa.

Bangsa Midian adalah merupakan keturunan Abraham melalui Ketura, dalam Kejadian 25 menceritakan bahwa Abraham memiliki anak selain Ishak, namun sebelum ia meninggal ia telah menyuruh anak-anaknya untuk pergi ke tanah Timur untuk meninggalkan Ishak.

Adapun hal yang patut kita lihat dari Yitro ialah:

1.      Yitro berinisiatif untuk menjumpai Musa dan membawa isteri serta anak-anak Musa untuk berjumpa setelah sekian lamanya Musa berpisah dengan keluarganya karena menjalankan misi untuk menghentar Israel keluar dari tanah Mesir.

2.      Sikap Yitro yang terbuka untuk mendengarkan apa saja yang sudah dihadapi menantunya Bersama dengan Israel oleh karena pertolongan Tuhan. Keterbukaan seseorang terhadap curahan hati keluarganya sendiri adalah sangat penting untuk membangun hubungan yang baik di dalam kehidupan berkeluarga. Membangun komunikasi dalam hidup berkeluarga memang merupakan salah satu kunci kesejahteraan dalam hidup keluarga.

3.      Hal yang tidak kalah pentingnya dari sikap Yitro ialah Cara Yitro yang memuji Tuhan bahkan memberikan korban bakaran dan korban sembelihan sebagai syukur Ketika ia mendengar segala yang diceritakan Musa tentang pertolongan Tuhan bagi Musa dan Israel.

 

Saudara-saudara, selanjutnya mari kita lihat sosok MUSA:

1.      Sebagai seorang kepala rumah tangga, Musa memberikan nama terhadap anak-anaknya yang mengandung makna pengalaman pribadinya dengan Allah. Nama adalah suatu tanda pengenal seseorang, sebab itu arti nama anak hendaknya adalah sesuatu yang mengandung arti yang baik seperti nama yang diberikan Musa kepada anak-anakanya, bukan nama yang ikut-ikutan apalagi nama artis.

2.      Rasa hormatnya kepada orang tuanya, yang mana Ketika ia berjumpa dengan Yitro ia bersujud kepada mertuanya tersebut. Sikap sujud yang ditunjukkan Musa merupakan suatu penyembahan kerendahan dirinya terhadap orangtua termasuk mertua dan rupanya Musa memiliki hubungan baik dengan mertuanya.

3.      Musa menceritakan bagaimana pertolongan yang sudah Allah lakukan baginya dan umat Israel. Di sini para pembaca diperlihatkan bahwa Musa tidak membanggakan diri tentang apa yang sudah diperjuangkannya bagi umat Israel. Sangat perlu bagi semua orang percaya untuk menyadari bahwa sesungguhnya pertolongan Tuhanlah yang telah memberikan keselamatan bagi semua orang, maka muliakanlah Tuhan dengan kesaksian hidupmu yang dapat engkau ceritakan kepada semua orang terlebih lagi terhadap keluargamu.

Kisah ini mengingatkan kita semua bahwa:

yang pertama, kita diajak untuk melihat bagaimana hubungan yang baik di dalam kehidupan berkeluarga. Yitro menunjukkan kepeduliannya terhadap rumah tangga anaknya, bahkan menopang apa yang dilakukan mantunya yakni Musa untuk memimpin Israel.

yang kedua, Musa memberikan contoh bagaimana sikap hormat terhadap orang tua termasuk mertua yang selayaknya ditunjukkan.

Dari sini baik Yitro maupun Musa memberi teladan bahwa jika engkau mau dihargai maka tunjukkanlah sikap peduli dan rasa hormatmu terhadap orang lain apalagi jika orang itu adalah keluargamu yang layak untuk engkau hargai.

Yang ketiga, ceritakanlah pertolongan Tuhan bagaimana pengalaman iman yang engkau lalui, janganlah sekedar membanggakan diri atas pencapaian yang engkau peroleh, tetapi sadarilah bahwa setiap pencapaian yang dialami itu semua karena pertolongan Tuhan.

Yang keempat, orang yang bersyukur akan meluapkan rasa syukurnya dengan memberi apa yang pantas diberikan untuk Tuhan.

Kasihilah dan hargailah keluarga kita, sebab merekalah yang telah berjuang selalu ada untuk kita dalam segala kesibukan kita. Hai anak-anak sadarilah bahwa keberhasilan yang engkau capai tak lepas juga dari kasih sayang Allah melalui keringat orangtuamu. Demikian kita sebagai orang tua, marilah kita belajar untuk saling peduli dan mau merendahkan hati untuk mau melihat apa yang sedang digumuli oleh anak-anak kita bahkan berikanlah teladan yang tepat bagi mereka sekalipun kita sadari bahwa kita bukanlah orang yang sempurna.

Tuhan kiranya memberkati setiap keluarga Allah kini dan selamanya, amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukas 17:11-19 "Kesepuluh Orang Kusta" Renungan GMIM Edisi 4 - 10 Juli 2021

Renungan Roma 2:1-16

Matius 16:13-20 "Pengakuan Petrus" // MTPJ GMIM 26 September - 2 Oktober 2021 // Khotbah GMIM // Renungan Kristen