Kisah Para Rasul 4:23-31

 RENUNGAN:

Kisah Para Rasul 4:23-31

Tema: Kekuatan Doa

Saudara-saudara sebagai orang percaya kita tentu bersyukur oleh karena pertolongan TUHAN kita boleh ada di tahun 2022 sekalipun kita belum mengetahui masalah, kendala dan sukacita seperti apa yang kita akan temukan di tahun ini.

Saudara-saudara di dalam Yesus Kristus, ada berbagai macam alasan tiap orang untuk tidak mau menjawab panggilan TUHAN. Misalnya bagaimana mengatasi rasa takut dalam melayani, bagaimana jika dalam pelayanan akan menghadapi penolakan, jika niat baik kita dianggap tidak baik oleh orang lain, serta yang paling buruk jika nyawa menjadi ancaman, sebab di banyak tempat Injil ditolak untuk didengar oleh banyak orang.

Belajar dari sejarah Kekristenan, sepanjang kehidupan Kristen bahkan di awal pelayanan para Rasul juga sudah mendapatkan tantangan yang luar biasa dalam pelayanan. Sebut saja Petrus dan Yohanes, saat mereka bersaksi tentang Yesus, menyembuhkan orang dalam nama Yesus, justru mereka mengalami penolakan yang hebat, dikecam bahkan nyawa mereka terancam. Hal ini mengingatkan kita semua bahwa ternyata tidak semua perbuatan benar dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

Tapi yang menjadi persoalan hamba TUHAN ialah bukan hanya soal diterima atau tidak diterima, melainkan apakah tetap mau memberitakan Kebenaran itu meski ditolak?

Mari kita belajar bagaimana cara Petrus, Yohanes dan teman-teman mereka menghadapi masalah yang mereka alami:

Yang pertama ialah dalam ayat 23, disebutkan bahwa Petrus dan Yohanes menceritakan tentang segala sesuatu, artinya Petrus dan Yohanes tidak menambahkan atau mengurangi segala yang dikatakan oleh para imam2 kepala dan ahli2 Taurat kepada mereka, sehingga mereka tidak memperbesar atau memperkeruh situasi yang mereka alami. Terkadang kita menghadapi situasi di mana seseorang memghadapi persoalan dan ketika diceritakan kepada orang lain maka cerita yang disampaikan sudah dikurangi atau bahkan ditambah sehingga memperbesar persoalan yang ada.

Secara psikologi "sharing" atau berbagi cerita dapat membuat seseorang merasa lega, tidak tertekan sebab ada kelegaan tersendiri saat boleh berbagi dengan orang yang kita percaya takut akan TUHAN. Tapi dari hal ini kita juga melihat bahwa sekuat apapun seorang hamba TUHAN seperti Yohanes dan Petrus, mereka juga manusia biasa yang membutuhkan topangan doa dari orang lain dalam memberitakan Injil. Begitu pula dengan semua hamba2 TUHAN, mereka juga membutuhkan topangan dari jemaat TUHAN.

Yang kedua ialah dalam ayat 24-30, ketika teman-teman Petrus dan Yohanes mendengar masalah mereka maka yang mereka lakukan ialah "Berseruh kepada Allah". Ini menjadi suatu tindakan bahwa mereka tidak menghadapi masalah dengan amarah, tapi mereka menyerahkannya kepada TUHAN ALLAH. Kata berserulah mereka "bersama-sama" diterjemahkan dari kata "homothumadon" yang secara mendalam artinya ialah "sehati atau seia-sekata", artinya berseru bersama menunjukkan mereka berdoa dalam keyakinan yang sehati seia sekata.

Adapun kita bisa mempelajari beberapa hal dari isi doa para rasul, yakni:

Para rasul tidak mulai berdoa dengan menyampaikan keluhan atau persoalan mereka, tapi mulai berdoa dengan menyadari dan mengakui Allah sebagai Pencipta dan Berdaulat. Hal ini mengingatkan kita bahwa saat berdoa maka berdoalah dalam keyakinan iman, bukan karena dikuasai oleh perasaan atas persoalan yang dirasakan karena sesungghuhnya tidak ada persoalan yang tidak dapat TUHAN  selesaikan.

Hal ini mengkoreksi isi doa kita, kadang dalam isi doa kita yang kita sampaikan adalah kesukaran kita dalam menghadapi masalah, kita mengabaikan keyakinan iman karena iman kita dikuasai oleh perasaan kita.

Dari kekuatan doa yang dikuasai oleh iman sebagaimana doa para rasul, maka mereka merasakan tanda kehadiran Allah, yakni ketika mereka berdoa goyanglah tempat mereka dan mereka penuh dengan Roh Kudus lalu memberitakan Firman dengan berani.

Saudara-saudara, lihatlah cara Allah menjawab doa para Rasul, bahwa Allah tidak menyelesaikan masalah mereka dengan menghilangkan masalah, tapi Allah memberi Kuasa Roh Kudus memberanikan mereka menghadapi masalah.

Firman TUHAN memberi pesan bagi kita:

- Jangan memendam masalah seorang diri, sharinglah atau berbagilah cerita dengan orang yang kita percaya takut akan Allah yang tidak akan memperlebar masalah kita tapi mau mendoakan kita. Yohanes dan Petrus adalah hamba Allah, tapi mereka juga butuh didoakan, demikian pula hamba2 TUHAN, mereka semua butuh didoakan oleh kita sekalian.

- Jangan menghadapi masalah dengan amarah, tapi hadapilah dengan berseru kepada Allah.

- Jangan berdoa karena perasaan dikuasai oleh rasa takut, tapi berdoalah karena engkau beriman di dalam Kristus meyakini kasih dan kuasa-Nya.

- Jangan berhenti melakukan apa yang benar di hadapan TUHAN sekalipun mungkin ada saja orang2 yang membenci kita.

- Berdoalah bukan supaya TUHAN menghilangkan masalah kita, tapi supaya Roh Kudus dianugerahkan bagi kita dalam menghadapi masalah sehingga kita memiliki keberanian atas masalah kita.

TUHAN memberkati dan menolong kita semua, terpujilah nama TUHAN. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukas 17:11-19 "Kesepuluh Orang Kusta" Renungan GMIM Edisi 4 - 10 Juli 2021

Renungan Roma 2:1-16

Matius 16:13-20 "Pengakuan Petrus" // MTPJ GMIM 26 September - 2 Oktober 2021 // Khotbah GMIM // Renungan Kristen