Yohanes 12:20-36 "Yesus Memberitakan Kematian-Nya" // MTPJ GMIM 30 Maret sampai 5 April
Yohanes 12:20-36
12:20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. f 12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida g di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." 12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya h Anak Manusia dimuliakan 1 . i 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, j ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini 2 , ia akan memeliharanya k untuk hidup yang kekal. l 12:26 Barangsiapa melayani Aku 3 , ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. m Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. 12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu n dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, o selamatkanlah Aku dari saat ini? p Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. 12:28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: q "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" 12:29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." 12:30 Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. r 12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: s sekarang juga penguasa dunia ini t akan dilemparkan ke luar 4 ; 12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, u Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku 5 . v " 12:33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. w 12:34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, x bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; y bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia z harus ditinggikan? a Siapakah Anak Manusia itu?" 12:35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang b ada di antara kamu. Selama terang itu c ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; d barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. 12:36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang. e " Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.
Yohanes 12:20-36 “Yesus
Memberitakan Kematiannya”
Tidak ada seorang pun di antara kita yang
tahu kapan kita kembali kepada Sang Pencipta, tetapi ada yang mengatakan bahwa ”manusia
hidup untuk mempersiapkan kematiannya”. Maka apa yang kita persiapkan jika
memang kematian menghampiri hidup kita?
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
ketika Yohanes menyebutkan tentang orang-orang Yunani yang ingin melihat Yesus,
ini adalah suatu hal yang menakjubkan, sebab penginjil Yohanes sebenarnya lebih
menitikberatkan tujuan penulisan Injil Yohanes kepada orang-orang Yahudi di Efesus,
namun menarik bahwa dalam justru di antara mereka ada orang-orang di luar
Yahudi yang memiliki kerinduan untuk berjumpa dengan Yesus.
Ketika mengetahui hal tersebut, Yesus tidak
menolak orang-orang Yunani tersebut tetapi justru mengatakan ”Telah tiba
saatnya Anak Manusia Dimuliakan”. Kalimat ini sebenarnya mau mengingatkan
tentang kematian Yesus Kristus. Yesus justru mengisyaratkan bahwa kematian
bukanlah hal yang mengerikan, sebab kematian Anak Manusia sama dengan memuliakan
Anak Manusia itu sendiri dan itu serupa dengan memuliakan Bapa di Sorga.
Yesus mengilustrasikan kematiannya seperti
biji gandum yang harus mati terlebih dahulu sebelum ia pada akhirnya dapat
menghasilkan banyak buah. Dalam menghadapi kematian tersebut, Yesus sebenarnya memiliki
pilihan untuk ”memohon Bapa untuk menyelamatkan-Nya”, tetapi Ia lebih memilih ”Bapa
muliakanlah Nama-Mu”. Dengan memilih memuliakan Bapa atas kematian-Nya, itu
sama artinya dengan Yesus menyerahkan supaya kehendak Bapa yang terjadi. Yesus
mengingatkan bahwa siapa yang mencintai nyawanya akan kehilangan nyawanya, tapi
siapa yang tidak mencintai nyawanya ia akan memelihara untuk hidup kekal. Perkataan
ini mengandung arti bahwa orang yang mementingkan diri sendiri justru akan kehilangan
kualitas hidup, sedangkan orang yang tidak mementingkan diri sendiri adalah
orang yang sedang memelihara hidupnya.
Ketika ada suara dari Sorga terdengar, ada
orang yang menganggap itu merupakan suara guntur, tetapi Yesus mengatakan bahwa
Suara itu karena orang-orang tersebut. Dalam Keluaran 19:16 dan Mazmur 18:14 mencatat
bahwa Allah terkadang menyatakan keberadaan-Nya melalui suara guntur, maka terkadang
suara alam bisa menjadi suara Allah yang sedang berbicara terhadap umat-Nya.
Dengan berkata demikian Yesus menyebut
bahwa sekarang juga penguasa dunia akan dilemparkan ke luar dan Yesus
ditinggikan. Jika kita mengingat peristiwa ketika Yesus dicobai, salah satu
bentuk cobaan yang ia hadapi ialah bahwa iblis memperlihatkan semua kerajaan
dan kemegahan dunia untuk diberikan jika Yesus menyembah iblis, tapi Yesus
menolak hal tersbeut. Hal ini memperkenalkan bahwa penguasa dunia yang
dimaksudkan ialah iblis itu sendiri, maka iblis akan dikalahkan sedangkan Yesus
Sang Anak Manusia akan ditinggikan.
Pemahaman yang ada di masa itu ialah, bahwa
Mesias akan hidup selama-lamanya, oleh karena itu mereka heran ketika Yesus
menyebutkan bahwa Anak Manusia akan ditinggikan melalui penderitaan dan
kematian. Mesias dalam terjemahan yang mudah dipahami adalah ”Yang Diurapi”, maka
mereka berharap bahwa sosok mesias yang dijanjikan adalah seorang yang diurapi
yang takkan terkalahkan, namun ternyata Yesus memperkenalkan mengenai Anak
Manusia sebagai Mesias bukan Mesias yang tak terkalahkan tetapi sebagai Mesias
yang mau menjadi manusia dan menjadi terang bagi dunia ini. Terang adalah
simbol dari KeMahakuasaan Tuhan, sedangkan kegelapan adalah simbol kuasa iblis.
Yesus menjadi Terang bagi dunia yang mengalahkan kegelapan yakni si jahat
iblis.
Saudara-saudara, Firman ini mengingatkan
kepada kita:
Yang pertama, orang yang betul-betul mau mencari Yesus
tidak akan mencari alasan untuk tidak beribadah kepada Tuhan, sebab mereka akan
berusaha untuk mencari solusi agar mereka tetap dapat hadir menjumpai Yesus
seperti orang-orang Yunani tersebut. Sedangkan orang yang tidak sungguh-sungguh
mau mencari Tuhan akan selalu mencari-cari alasan untuk tidak berjumpa dengan
Yesus. Ingat bahwa, Yesus selalu menantikan kehadiran kita.
Yang kedua, dalam menghadapi penderitaan janganlah kita
mudah putus asa dan kecewa, sebab jangan-jangan melalui penderitaan yang kita
alami ada kemuliaan Allah yang mau dinyatakan dalam penderitaan kita. Maka kita
belajar, jika kita sedang menghadapi penderitaan, beranilah untuk berucap ”Bapa,
Muliakanlah Nama-Mu”
Yang ketiga, seberapa besarpun dosa yang telah kita
perbuat, dan betapapun kita diabaikan oleh orang-orang yang ada di sekitar
kita, ingat bahwa ada yang betul-betul mengasihi kita dan mau berkorban bagi
kita, itulah Kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Jika Yesus mengasihi kita, apakah
yang kurang lagi dalam hidup kita? Bahkan kematian pun telah Ia tanggung, maka
kehidupan dan kematian bukan lagi hal yang menakutkan sebab Yesus ada bagi
kita.
Saudara-saudaraku teruslah hidup dengan
tidak mementingkan diri sendiri, tetapi berbuahlah banyak, sebab dengan demikian
kita sedang memelihara hidup kekal yang dianugerahkan. Tuhan Yesus memberkati
kita semua, amin.
Komentar
Posting Komentar